PULAU SAMALONA

 

Wisata Pulau Samalona Di Tanah Makassar

 



Pulau Samalona termasuk dalam kumpulan pulau-pulau yang terletak di wilayah selatan Selat Makassar atau di sisi barat semenanjung Sulawesi Selatan, yang juga merupakan salah satu pulau dari gugusan kepulauan Spermonde atau Spermonde Shelf. Pulau Samalona merupakan bagian wilayah administrasi dari Kelurahan Mariso Kecamatan Mariso Kota Makassar dengan luas pulau 2,34 Ha (Dirjen Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, 2006).

Secara geografis Pulau Samalona berada pada posisi koordinat 119º20’33, 4” - 119º20’38,3” BT dan 05º07’26,9” - 05º07’32,2” LS. Bagian utara Pulau Samalona berbatasan dengan Pulau Barrang Caddi, sebelah selatan dan timur berbatasan dengan Kota Makassar, sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Pulau Kodingareng. Pulau Samalona berjarak sekitar  3,45  mil laut dari ibukota propinsi Sulawesi Selatan (Makassar). Untuk mencapai Pulau Samalona ini dapat dilakukan dengan menggunakan kapal motor dengan waktu tempuh sekitar 30 – 45 menit perjalanan dari dermaga Kayu Bangkoa atau dermaga Popsa.

Estetika dari Pulau Samalona ini dapat kita nikmati dari Benteng Fort Rotterdam di daerah Keling - Makassar. Bahkan, jika kita ingin mendekatinya, jaraknya cukup dekat. Dari bibir Benteng Fort Rotterdam hanya sekitar 500 meter. Akan sangat menarik sekali, terutama jika berjalan di malam hari.Salah satu estetika dari pulau eksotik ini ialah pasirnya nan putih. Biasanya, pulau ini juga dijadikan loka peristirahatan bagi masyarakat kota sekitar. Selain tempatnya nan tak jauh, tempatnya nan tenang dan sangat ekslusif, pulau ini menjadi salah satu loka beristirahat nan sangat nyaman. Ditunjang pula dengan pengelolaan nan baik oleh masyarakat setempat. Masyarakat akan menyewakan berbagai macam fasilitas buat para pengunjung.

Benda Bersejarah di Pulau Samalona Makassar

Tidak hanya menyimpan keindahan, negara kita nan kental akan kisah sejarah perjuangannya, membuat beberapa daerah menyimpan banyak cerita. Begitu pula dengan Pulau Samalona ini.Selain sangat indah, ternyata pulau ini juga merupakan salah satu saksi sejarah Indonesia. Bahkan, syahdan ada benda bersejarah nan pernah ditemukan di pulau ini. Apakah itu? Ternyata peluru meriam nan dahulu digunakan oleh para tentara Belanda pada saat terjadinya pendudukan kolonial Belanda di Indonesia.

Menurut kabar, saat ini di Museum I La Galigo nan terdapat di Benteng Rotterdam nan berada di pulau ini, kini telah tersimpan peluru meriam antik nan dulu telah ditemukan di pulau ini. Tidak hanya itu, kabarnya di Pulau Samalona ini, masih banyak bahkan ada hingga ratusan peluru meriam antik nan hingga kini masih dicari keberadaannya.Lalu bagaimana sejarahnya? Menurut cerita, pada zaman dahulu Pulau Samalona ini menjadi loka basis persenjataan kolonial Belanda nan ketika itu buat menguasai Makasar, kolonial melakukan penyerangan secara besar-besaran terhadap benteng pertahanan nan dipimpin oleh Sultan Hasanuddin dari Kerajaan Gowa.

Benteng pertahanan Sultan nan posisinya menghadap ke bahari ini dikenal dengan sebutan Benteng Pannyua (Rotterdam). Di benteng seluas tiga hektarare inilah kemudian menjadi titik besar, sebagai loka colonial pada saat itu menyerang wilayah Makasar. Berdasarkan sejarah, benteng panyua ini dibangun dari tanah liat. Sebenarnya, awal pendiriannya dilakukan oleh Raja Gowa ke-10 Karaeng Bonto Lakiung sekitar abad ke-14. Akan tetapi, pada saat tampu kepemimpinan beralih dipegang oleh Daeng Manrabia atau Sultan Hasanuddin , terjadi perombakan terhadap benteng tersebut buat membuatnya lebih kokoh dan tahan terhadap serangan.

Perbaikan sana-sini pun dilakukan tak lagi dengan tanah liat , tetapi batu. Dengan perawatan ketika zaman Sultan Hasanudin inilah nan membuat benteng ini masih bertahan hingga sekarang. Tidak hanya sebagai bukti sejarah, tapi objek wisata nan bisa dinikmati keindahannya.Selain peluru-peluru Meriam tersebut, kini di Benteng Rotterdam sendiri telah memiliki 200 koleksi benda-benda bersejarah. Beberapa di antaranya ialah alat-alat perang zaman dahulu, seperti, meriam, pistol, tombak dan sebagainya. Terdapat pula aneka benda bersejarah lainnya, seperti baju tradisional, alat-alat dapur, alat transportasi sederhana hingga dokumen kesusasteraan dan pemerintahan di masa prakemerdekaan.

Tidak hanya itu, masih ada benda-benda sejarah lainnya nan dapat kita temukan di pulau ini. Misalnya saja 7 bangkai kapal nan digunakan pada saat terjadinya perang global II. Berbeda dengan peluru meriam nan dapat ditemukan di Benteng Rotterdam, buat melihat kapal-kapal ini kita harus menyelam. Kapal-kapal itu di antaranya, ialah kapal karam milik tentara jepang, Kapal Maru, Kapal Lancaster Bomber, Kapal Pemburu milik Jepang, Kapal Kargo Hakko Maru protesis Belanda, serta kapal selam Jepang.Kapal-kapal ini juga menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan mancnegara atau di luar Makasar buat mendatangi Pulau Samalona ini. Jika ingin melihatnya, pengunjung harus menyelam hingga kedalaman 30 M. Kapal-kapal perang ini, telah menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung, walaupun telah penuh lumut dan menjadi karang.

Ekosistem Dan Biota Yang Ada Dipulau Samalona

Menurut Dinas Pariwisata Tingkat I Sulawesi Selatan (2003), Pulau Samalona adalah salah satu dari pulau-pulau koral di lepas pantai Makassar yang dikenal sebagai tempat untuk berenang dan menyelam (snorkling). Batu karang yang mengelilinginya berupa taman laut bawah air mempunyai susunan koral dalam segala tipe dan warna-warni yang indah dari kehidupan biota laut dan ikan tropis yang menghuni karang disekitar pulau tersebut. Selain itu, keindahan alamnya seperti hamparan pasir yang putih dan kondisi perairan yang jenih merupakan salah satu keunggulan Pulau Samalona yang kemudian mengundang banyak wisatawan untuk berkunjung ke pulau ini. Pulau ini juga sering menjadi lokasi penelitian kelautan karena ekosistem perairannya yang beragam serta tujuan penelitian untuk pengembangannya oleh pemerintah.

Di Makassar, banyak destinasi wisata yang bisa menjadi pilihan bagi wisatawan, salah satunya Pulau Samalona. Wisata laut yang letaknya tidak terlalu jauh dari Kota Makassar ini, menawarkan terumbu karang yang indah, mulai dari perjalanan hingga saat sampai di lokasi. Pemandangan bawah laut di Pulau Samalona ini cukup mempesona. Pada saat menyelam Anda dapat menemui berbagai ikan laut berukuran kecil yang berwarna warni, terumbu karang, dan sesekali juga terlihat kuda laut. Airnya yang sangat jernih membuat Anda dapat melihat dengan jelas semua biota laut yang ada di bawahnya. Namun Anda harus berhati-hati saat berjalan di tempat yang agak dangkal, terutama saat kaki menapak ke dasar. Karena di perairan dangkal di Pulau Samalona ini banyak terdapat bulu babi. Lumayan merepotkan kalau Anda sampai menginjaknya. Selepas lelah menyelam, Anda bisa bersantai di bibir pantai. Di atas pasir putih pantai samalona yang bersih.

Keindahan Samalona tidak terlepas dari pasir putih yang menghampar di sekujur tubuh pulau ini. Bersanding dengan air laut yang bening dengan warna mulai dari biru muda di bagian dangkal, hijau tosca di bagian yang lebih dalam dan warna biru tua di bagian yang sangat dalam. Banyak orang yang memanfaatkan waktu untuk bersantai di sana. Saking jernihnya, kita bisa langsung melihat indahnya terumbu karang dari atas perahu dan banyak anak kecil yang berenang di bibir pantai, sungguh itu sangat menyenangkan. Suasana teduh ditambah birunya laut akan memanjakan mata pengunjung. Saat berkunjung, aktivitas utama yang harus dicoba adalah snorkeling dan diving untuk menyambangi taman lautnya yang indah dan menyapa penghuni ikan cantik.

Teduhnya Pinus Laut

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung tidak perlu takut kepanasan, sebab di Pulau Samalona terdapat banyak pinus laut yang rimbun sehingga pengunjung bisa berteduh jika tak ingin berenang. menikmati suasana di sana sambil duduk di bawah pohon. Membawa tenda serta hammock adalah rujukan tepat untuk wisatawan yang hanya ingin rehat di pulau tersebut, sambil mendengar suara ombak. Beberapa kapal nelayan yang parkir rapi juga sekaligus menjadi pemandangan yang indah.

Kegiatan Seru Yang Bisa Dilakukan

1.      Pulau ini adalah pulau dengan ukuran yang kecil namun sangat indah, saat Anda berada di sana sempatkanlah untuk berjalan kaki menelurusi pesisir pantainya dengan santai, hanya dalam waktu 20 menit saja, maka Anda akan bisa mengitari seluruh pulau, tentunya menyenangkan sekali untuk berjalan mengelilingi pulau ini

2.      Hal kedua yang menjadi kegiatan yang juga difavoritkan oleh kebanyakan wisatawan yang datang ke pulau samalona Makassar ini adalah berenang dan snorkeling di bibir pantai, air di pulau samalona ini tergolong jernih sehingga dengan demikian Anda tidak akan merasa takut untuk berenang di tepian pantainya. Kegiatan ini sangat menyegarkan.

3.      Selain itu ada juga kegiatan yang bisa dilakukan beramai-ramai saat Anda mendatangi pulau samalona dengan teman atau keluarga Anda, kegiatan ini adalah bermain banana boat, dengan ombak di pantainya yang tidak besar maka bermain banana boat di pulau samalona Makassar ini sama sekali tidak berbahaya,

Fasilitas Penunjang Kegiatan Wisata Pantai

Kegiatan wisata di pulau Samalona tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya sarana dan prasarana pendukung yang ada di pulau ini.

v  Prasarana

Berikut ini adalah beberapa prasarana yang tersedia di Pulau Samalona :

A. Sistem penyediaan air   

Penduduk Pulau Samalona menggunakan sumur, yang terdapat di sekitar pulau sebanyak 5 buah, untuk membantu kegiatan sehari-hari seperti mencuci dan juga mandi. Sumur-sumur ini juga dipakai oleh wisatawan yang selesai melakukan kegiatan renang ataupun mandi di laut. Di pulau ini juga terdapat beberapa tempat penampungan air yang sewaktu-waktu dapat digunakan baik oleh penduduk maupun wisatawan. Air sumur yang payau tidak dipakai untuk diminum ataupun memasak, oleh karena itu setiap minggunya penduduk pulau berangkat ke Makassar untuk mendapatkan air bersih.

B. Pembangkit tenaga listrik 

Untuk menunjang kegiatan di malam hari, semua rumah di pulau ini telah dilengkapi pembangkit listrik berbahan bakar bensin. Oleh karena harga bahan bakar minyak akhir-akhir ini semakin meningkat, penduduk pulau hanya menggunakannya pada sekitar jam 6 sore sampai dengan jam 8 atau 9 malam. Tetapi waktu nyala generator listrik juga tergantung dari permintaan wisatawan yang menginap, dengan syarat mereka mengganti bahan bakar yang telah dipakai.

C. Dermaga 

Dermaga merupakan salah satu prasarana yang biasa terdapat pada pulau untuk kelancaran keluar masuknya barang. Keberadaan dermaga mempengaruhi banyaknya alat transportasi seperti perahu motor untuk mengangkut para wisatawan yang ingin mendatangi Pulau Samalona. Dermaga yang dibangun oleh pemerintah kota bekerjasama dengan PT Aksa ini, berada di bagian timur laut dengan kondisi yang hancur dan hanya menyisakan tiang penyangganya saja. Menurut hasil wawancara dengan penduduk setempat, bahwa dermaga hancur akibat terpaan ombak secara terus menerus dan kadang-kadang melintas kayu-kayu besar yang menghantam dermaga di pulau ini.

D. WC umum 

Kondisi WC umum di Pulau Samalona tidak jauh berbeda dengan dermaga, yaitu tidak layak untuk dipergunakan lagi. Padahal prasarana yang dibangun atas kerjasama pemerintah dan pihak swasta ini, merupakan salah satu prasarana yang paling dibutuhkan untuk kegiatan wisata di pulau ini. Kerusakan prasarana-prasarana ini juga diakibatkan karena lalainya penggunaan oleh sejumlah wisatawan yang memanfaatkannya.

E. Musholla

Bangunan ini didirikan oleh hotel Purnama ± 6 tahun yang lalu ditengah-tengah Pulau Samalona. Ukurannya yang kecil, tidak dapat menampung keseluruhan penduduk pulau yang beragama Islam, sehingga menurut wawancara, penduduk pria yang ingin melaksanakan shalat Jum’at berjamaah banyak yang melakukannya di Kota Makassar.

v    Sarana
Ada beberapa sarana pendukung yang menyebabkan banyaknya wisatawan datang ke pulau Samalona, yaitu:

A. Akomodasi  

Pulau Samalona memiliki fasilitas akomodasi ini. Pulau ini memiliki 6 rumah untuk tempat penginapan dengan harga sewa bervariasi yaitu sekitar 200 ribu/malam tergantung ukuran rumah dan fasilitas yang disediakan. Terkadang juga rumah warga disewa sesuai dengan keinginan wisatawan. Mayoritas rumah penduduk berada di tengah-tengah pulau sedangkan rumah yang khusus untuk penginapan menghadap ke arah laut agar wisatawan dapat menikmati pemandangan laut dengan panorama pasir putihnya. Di sekitar pantai juga terdapat bale-bale atau tempat istirahat yang dapat digunakan wisatawan setelah melakukan aktivitas di pulau ini. Semua fasilitas akomodasi ini dibangun sendiri oleh penduduk Pulau Samalona tanpa ada bantuan dari pihak pemerintah daerah.

B. Transportasi

Dalam hal ini, untuk mencapai Pulau Samalona wisatawan dapat menggunakan perahu motor yang banyak tersedia di dermaga Kayu Bangkoa atau dermaga Popsa dengan waktu tempuh ± 30 menit perjalanan. Menurut Sukarsa (1999), beberapa faktor yang harus dipenuhi oleh angkutan agar dapat berfungsi dengan baik adalah faktor kenyamanan (comfort), waktu, dan biaya (rate).

C. Rumah makan atau Kantin 

 Terdapat satu kantin yang letaknya berada di tengah-tengah Pulau Samalona. Lokasinya yang rindang di bawah pepohonan dapat membuat pengunjung merasa nyaman. Kantin ini menyediakan berbagai macam makanan dan minuman, yang juga dilengkapi dengan tempat istirahat di sekitar kantin.

Ketersediaan sarana diatas bila dijaga dengan baik merupakan aset yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke pulau ini, sesuai dengan pernyataan Sukarsa (1999) yaitu pada dasarnya semua sarana tersebut merupakan fasilitas minimal yang harus ada pada suatu daerah tujuan wisata. Jika salah satu tidak ada maka dapat diketahui perjalanan wisata yang dilakukan tidak berjalan seperti yang diharapkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PATOLOGI ADMINISTRASI

SELUK BELUK GEOGRAFI