BEST PRACTICE RENCANA AKSI 1 DINAMIKA PENDUDUK AFRIKA DAN AUSTRALIA

 

LK 3.1 Menyusun Best Practices

 

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Nama    : Agung Darmadi

NIM       : 229018495031

LPTK     : Universitas Negeri Makassar

Kelas     : 008

 

Lokasi

SMP Islam Al-Qalam

Lingkup Pendidikan

SMP Kelas IX

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan motivasi belajar siswa

Penulis

Agung Darmadi

Tanggal

30 Agustus dan 3 September  2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

Situasi dan kondisi yang melatar belakangi sebagai berikut  :

  1. Peserta didik malas untuk datang kesekolah
  2. Peserta didik malu dalam mengemukakan pendapat
  3. Peserta didik tidak fokus dalam belajar dikelas
  4. Peserta didik ingin cepat pulang saat berada di sekolah

Kondisi ini ditambah  dengan kurangnya pemanfaatan media ajar dan model pembelajaran inovatif  yang diterapkan oleh guru di kelas membuat motivasi siswa untuk belajar  semakin rendah.

Mengapa Praktik ini penting untuk dibagikan karena banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama seperti saya, sehingga praktik ini selain diharapkan dapat memotivasi diri sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi bagi rekan guru lain.

Peran dan tanggung  jawab dalam praktik ini adalah seorang guru bertanggung jawab dalam melakukan proses pembelajaran yang efektif dengan menggunakan model pembelajaran secara tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara guru kepala sekolah serta orang tua siswa, maka beberapa tantangan yang terjadi yaitu

  1. Rendahnya motivasi belajar siswa hal tersebut dapat disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan kurang variatif .
  2. Kurangnya penggunaan media yang relevan pembelajaran dalam menjelaskan materi pembelajaraan

3.   Kurangnya penerapan model pembelajaran inovatif yang menarik minat dan meningkatkan motivasi belajar siswa

Dari penyebab permasalahan tersebut, tantangan yang dihadapi oleh guru antara lain:

       faktor guru dalam pemilihan media ajar

       kurangnya pemanfaatan TPACK di kelas

       Pemilihan Model dan Metode pembelajaran yang belum relevan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa

Dilihat dari tantangan tersebut bahwa tantangan yang dihadapi merupakan sisi kompetensi guru yang harus ditingkatkan baik dalam bidang pedagogik maupun profesional sedangkan dari sisi siswa adalah motivasi belajar. Dan yang terlibat dalam tantangan ini adalah guru dan siswa

 

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

Tantangan yang ada di atas harus segera diselesaikan dengan baik oleh seorang guru profesional, diantaranya yaitu:

1.    Berkaitan dengan media ajar.

Penggunaan media ajar berbasis TPACK untuk memudahkan guru dalam menyampaikan informasi  dan juga meningkatkan motivasi belajar siswa. Guru menggunakan video pembelajaran dan gambar yang relevan sehingga  menarik minat belajar siswa.

2.   Berkaitan dengan Metode pembelajaran.

Strategi yang dilakukan dalam memilih metode pembelajaran yang variatif adalah dengan menganalisis kebutuhan siswa yaitu dengan memilih metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar, keterampilan berpikir kritis siswa, kemampuan menyampaikan pendapat, dan mengomunikasikan. Sehingga guru menentukan metode pembelajaran berupa ceramah, diskusi dan tanya jawab. Proses yang dilakukan untuk menentukan metode pembelajaran adalah dengan mempelajari berbagai metode pembelajaran dari berbagai sumber, kemudian menentukan metode yang paling ideal dan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa di kelas IX.

3.   Berkaitan dengan model pembelajaran

Strategi yang digunakan untuk memilih model pembelajaran yang tepat adalah dengan melakukan wawancara bersama guru mata pelajaran yang sama dan melakukan kajian literatur. Pada pelaksanaan PPL Rencana  aksi ke 1 Pertemuan 1 guru memilih menggunakan model pembelajaran Kontekstual dengan tujuan untuk  mengaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata peserta didik  agar lebih muda memaknai materi yang dipelajari, model pembelajaran ini memiliki langkah-langkah sebagai berikut : 1. Modeling, 2. Identifikasi, 3. Merumuskan Pertanyaan, 4. Belajar dalam Kelompok, 6. Membangun Pemahaman, 7. Refleksi, 8. Penilaian Objektif.

 

Berikutnya pada pertemuan kedua guru memilih model pembelajaran Problem based learning dengan tujuan dapat meningkatkan proses berpikir kritis. Problem based learning adalah model pembelajaran yang menyajikan masalah kepada siswa sehingga siswa diharapkan mampu menyelesaikan masalah menggunakan keterampilan berpikir kritis. Model pembelajaran ini memiliki sintaks pembelajaran : (1). Orientasi siswa pada masalah, (2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar. (3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, (4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, (5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

 

Sumber daya yang digunakan pada penentuan metode pembelajaran ini antara lain adalah pemahaman guru tentang berbagai metode pembelajaran dan berbagai sumber dari internet sebagai referensi pemahaman dan kemauan guru dalam belajar dengan rekan sesama guru.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidak berhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

 

Dampak dari penggunaan model pembelajaran Kontekstual dan Problem Based Learning dapat membuat pemahaman peserta didik lebih baik dan Peserta didik lebih termotivasi terhadap materi Dinamika Penduduk Afrika dan Australia Peserta Didik  bersemangat dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran, karena pada saat pembelajaran Peserta Didik  melihat gambar dan mengamati video dan merumuskan pertanyaan dari pengamatan juga di bagi menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi dan mengerjakan LKPD. Hasil yang didapatkan selama proses pembelajaran sangat efektif  karena pemilihan model dan media pembelajaran sudah sesuai dengan materi pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan langkah-langkah tersebut respon dari lingkungan sekitar yaitu teman sejawat memberikan respon secara positif, selain itu indikator bahwa model yang digunakan berhasil adalah dengan jumlah peserta didik  11 orang semua ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran ditambah lagi hasil evaluasi menunjukkan bahwa nilai semua siswa mencapai standar, ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Kontekstual dan Problem Based Learning dengan media Video dan gambar mampu meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PATOLOGI ADMINISTRASI

SELUK BELUK GEOGRAFI

PULAU SAMALONA