ARUS JARINGAN TRANSPORTASI DAN DAMPAK BAGI LINGKUNGAN
TEORI
A. Keseimbangan Pasar Ekonomi
Teori
ekonomi dasar mengenai keseimbangan pasar berlaku untuk situasi dimana harga
suatu komoditi homogeny yang dibeli dan dijual dipasar ditentukan sedemikian
rupa, sehingga kuantitas total yang diproduksi (ditawarkan) akan sama dengan
kuantitas total yang dibeli (diminta).
B. Perluasan Gunai Mencakup Tingkat Pelayanan
Seperti
yang telah diketahui bahwa pada umumnya hendaklah diperhatikan antara variasi
kualitas pelayanan transportasi apabila kita hendak membahas permintaan atau
penawaran jasa transportasi. Hal ini disebabkan karena juungmrlah lalulintas,
baik pada fasilitas transportasi maupun pada usaha angkutan transport, akan
mempengaruhi kualitas pelayanan, selain itu variasi ini biasanya penting bagi
calon pemakai jas transportasi itu, dan penurunan kualitas pelayanan biasanya
cenderung untuk menurunkan pula kualitas yang dibutuhkan. Pada dasarnya
terdapat dua pendekatan dalam mempertimbangkan variasi tingkat pelayanan ini.
Pendekatan
yang lebih sederhana adalah dengan menghubungkan kuantitas transportasi yang
diminta (dibutuhkan) dengan ukuran biaya total bagi pemakai, yang akan meliputi
bukan saja harga yang dibayar untuk pelayanan ini, tetapi juga setiap factor
tingkat pelayanan yang akan berbeda-beda sesuai dengan kuantitas transportasi.
Pendekatan ini terutama banyak digunakan dalam analisis untuk arus kendaraan
pada jalan dan sarana transportasi lainnya. Terutama karena pada konteksitu
sering dapat dianggap bahwa biaya utama atau bahkan biaya satu-satunya yang
mendapat perhatian pemakai adalah biaya perjalanan. Contohnya, misalnya seorang
pengendara motor pada jalan biasa (bebas tol) biasnya kurang sensitive terhadap
biaya pengoperasiankendaraan bermotor (yang melalui pajak bahan bakar dan pajak
lainnya, termasuk pada harga yang dibayarkan untuk pemakaian jalan ).karena
biaya ini biasanya tidak begitu berbeda jumlahnya meskipun jenis jalannya
berlainan, dan karena biaya yang pasti permil tidak dapat ditentukan sebab
pembelian bahan bakar dan perbekalan lainnya tidak berlangsung terus menerus.
Tetapi para pemakai biasanya cukup sadar akan waktu yang digunakan untuk
perjalanan. Karena itu, waktu perjalanan sering dianggap satu-satunya ukuran
untuk biaya pemakai.
KESEIMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI
Sebagian
besar penelitian dalam analisis jaringan transportasi terdorong oleh adanya
kebutuhan pada tahun-tahun belakangan ini untuk mengembangkan kapasitas dan
jangkauan jaringan transportasi perkotaan, yang diakibatkan oleh pertambahan
populasi dan pertumbuhan kelompok-kelompok secara pesat didaerah perkotaan.
Sebagai akibatnya sebagian besar penelitian tersebut telah difokuskan pada
perencanaan jaringan jalan, dan juga perencanaan system transportasi umum.
Konsep
Permintaan
akan transportasi dapat diketahui melalui kuantitas permintaan diantara dua
daerah yang disebut zona. Jaringan atau system yang menghubungkan zona-zona ini
terdiri dari simpul dan ruas, dimana ada ruas yang tidak searah, sehingga arus
kendaraan dapat bergerak dalam dua arah, dan ruas yang searah, dimana arus
hanya dapat bergerak dalam satu arah. Setiap zona mempunyai sebuah simpul yang
disebut pusat, dimana lalu lintas (barang dan penumpang) dianggap memulai dan
mengakhiri tujuan gerakannya diseluruh jaringan transportasi tadi.
Jalan Tunggal
Situasi yang
paling sederhana terdiri dari jalan tunggal yang menghubungkan dua titik. Dua
titik ini merupakan pusat-pusat zona dimana lalulintas dimulai dan diakhiri, dan
jalan tunggal yang menghubungkannya merupakan sebuah ruas.
Dua Jalan Yang Menghubungkan Dua Titik
Analisis
ini akan sedikit rumit pada situasi dimana dua atau lebih jalan bergabung untuk
membentuk suatu rangkaian ruas atau busur atau ruas gerak diantara dua zona pembangkit lalulintas.dalam kondisi ini volume
atau kuantitas lalulintas untuk arah yang mana saja pada sebuah ruas adalah
tepat sama dengan kuantitas lalulintas pada ruas lain yang bergerak dengan arah
yang mana saja, karena tidak terdapat kemungkinan adanya lalulintas yang masuk
atau meninggalkan system pada simpul-simpul antara.
Dua Rute Alternatif di Antara Dua Zona Lalu-Lintas
Ini
pada kenyataanya merupakan situasi yang paling sering terjadi pada jalan dan
jaringan transportasi lainnya. Kasus ini lebih rumit daripada yang lainnya,
karena bukan saja pemakai harus menentuka apakah mereka akan mengadakan
perjalanan atau tidak, tetapi mereka juga harus menentukan rute mana yang harus
mereka jalani diantara dua rute pilihan yang ada.
PENETAPAN LALULINTAS
Penetapan
lalu-lintas (traffic assignment) adalah bagian dari prosese peramalan arus
keseimbangan dalam jaringan transportasi perkotaan yang dilakukan sesudah
tahapan distribusi dan pembagian moda lalulintas diselenggarakan. Karena itu,
tabel untuk perjalanan-perjalanan dari tempat tujuan untuk perajalanan-perjalanan melalui
moda-moda tertentu akan dapat diketahui pada tahapan ini. Dalam pengertian ini,
dapat dianggap bahwa kebutuhan total akan transport adalah tetap. Tetapi, focus
utama dari metode ini adalah pada rute-rute alternative yang mungkin dipilih
para pejalan dalam moda yang sama untuk perjalanan antara pasangan zona asal
dan tujuan tertentu. Karena pilihan-pilihan ini ditentukan oleh para pemakai,
maka kebutuhan atau permintaan ini tidak tetap.
Adapun penetapan-penetapan tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Penetapan untuk semua atau tidak sama sekali
2. Penetapan dengan kapasitas terbatas
3. Penetapan pemakai optimal dan system optimal.
DAMPAK LINGKUNGAN
Konsep Kerangka Kerja
Sebelum
menguraikan secara terperinci berbagai jenis dampak dari perubahan system
transportasi, maka kita akan memempatkannya terlebih dahulu dalam perspektif
system transportasi dan pelayanan yang dilakukannya. Perspektif ini diberikan
lewat diagram masukan keluaran dari system transportasi, dimana system
transportasi ditetapkan sesuai dengan konteks kelingkungannya, termasuk
didalamnya antara lain orang yang bepergian dan muatan yangdikirimkinkan, serta
berbagi sumber daya fisik yang mungkin akan digunakan untuk menghasilkan
transport, antara lain lahan, kendaraan, bahan bakar, dan tenaga kerja manusia
untuk menjalankan system tersebut.
Dampak Terhadap Lingkungan Alamiah
Terdapat
empat tipe dampak lingkungan fisik dari sarana transportasi yang tampaknya
memegang peranan penting pada saat ini : kebisingan, polusi udara, polusi air
tanah serta getaran. Setiap tipe akan diuraikan satu per satu. Disamping itu,
dengan adanya suatu sarana transportasi, mungkin saja sarana itu tidak
dikehendaki karena ukuran atau penampilannya tidak menarik. Karena tipe dampak
ini dapat dibahas dengan cara yang sama dengan pembahasan mengenai dampak tata
guna lahan, hal ini akan kita bahas secara bersama pada bagian berikut. Perlu
dicatat bahwa daftar mengenai dampak negative atau mungkin positif ini akan
berubah. Karena selera manusia juga berubah, dan barangkali penting karena
perhatian kita terhadap lingkungan kita sendiri dan lingkungan alamiah juga
berubah. Dengan demikian daftar tersebut tidak dapat dianggap sebagai daftar
yang tetap.
Dampak Kebisingan
Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki.
Sebagian besar suara dari system transportasi tidak kita kehendaki, terutama
karena sangat mungkin untuk mengganggu manusia atau kegiatan lainnya, dan dalam beberapa kasus mungkin
dapat mengakibatkan kecelakaan pada manusia atau mahluk hidup lainnya. Akan
tetapi pada beberapa keadaan kebisingan itu diperlukan, seperti suara bel atau
suara kereta kabel di san Francisco yang dapat menambah kualitas lingkungan di
daerah sekitar kota tersebut.
Dalam
pertimbangan mengenai kebisingan transport ini, perlu diperhatikan dengan baik
tiga unsure penting.pertama adalah sumber kebisingan. Kedua adalah penerima
kebisingan, seorang atau suatu kegiatan akan terganggu oleh suara bising itu.
Terakhir adalah jalur dalam mana kebisingan
ditransmisikan dari sumber penerima. Karakteristik dari masing-masing
unsure ini dapat menentukan tingkat kebisingan atau sejauh mana suara dapat
mengganggu bahkan dapat menimbulkan bahaya pada saat ia sampai kepenerima.
Getaran
Getaran
dari sumber transportasi ternyata merupakan masalah yang terbatas. Tidak dapat
dipungkiri bahwa getaran terjadi pada jalan-jalan arteri utama dari
transportasi darat dimana kendaraan-kendaraan berat beroperasi secara
berdekatan dengan bangunan-bangunan yang menampung kegiatan manusia yang sangat
sensitive terhadap getaran. Yang paling utama adalah lintas kereta api bawah
tanah, dimana getaran dapat menimbulkan masalah bagi bangunan-bangunan
disekitarnya, terutama dengan bangunan yang pondasinya berhubungan dengan
terowongan. Tetapi juga telah diamati bahwa pada jarak lebih jauh 50 ft yang
memisahkan struktur bangunan dari terowongan, getaran ini tidak sampai
mengganggu kegiatan manusia. Walaupun kendaraan jalan dibatasi getarannya
dengan adanya ban karet tidak seperti roda baja pad kereta api, namun getaran
bisa saja tetap menimbulkan masalah pada daerah sekitar jalan utama dimana
kendaraan mengalami gerakan naik turun. Walaupun masalah getaran ini jarang
dapat memaksakan pemindahan suatu rute
transport ataupun pemindahan suatu pusat kegiatan yang sensitive terhadap
getaran (misalnya laboratorium), namun ia harus tetap diperhitungkan sebagai
sumber masalah yang potensial dalam setiap perencanaan sarana transport yang
baru.
Polusi Air Tanah
Banyak
sekali kemungkinan terjadinya polusi tanah secara berlebihan akibat emisi-emisi
tertentu dari system transport. Misalnya garam yang ditaburkan dijalan raya
untukmengurangi es dan salju, dan minyak yang tumpah dari kereta api, dapat
diangkut oleh air tanah dan berkumpul pada lokasi tertentu sehingga tetumbuhan
disekitarnya akan mati. Begitu juga zat-zat pembunuh semak-semak dan rerumputan
disepanjang jalan khusus suatu system transport, terutama jalan kereta api,
dapat juga menjadi racun bagi hewan ataupun tumbuh-tumbuhan.
Kapasitas Lingkungan Jalan
Pembahasan
volume lalu-lintas dapat dianggap sebagai suatu kapasitas lingkungan, dalam
arti pertimbangan mengenai pengaruh atau dampak terhadap lingkungan akan
mengakibatkan terdapatnya suatu kapasitas yang spesifik, yang berlawanan dengan
pertimbangan yang lebih umum mengenai kecepatan lalu-lintas atau tingkat
peayanan sebagai dasar penentuan kapasitas sarana-sarana jalan.
Dampak Terhadap Tata Guna Lahan Dan Nilainya
Disamping
dampak system transportasi terhadap lingkungan alamiah, terdapat juga dampak
terhadap tata guna lahandan nilai lahan. Barangkali yang paling nyata dari
dampak ini adalah pembebasan lahan untuk pembuatan jalan baru bagi sarana
transportasi. Juga perubahan tingkat pelayanan transportasi (dan harga) di
suatu daerah mungkin akan mempengaruhi jenis tata guna lahan tertentu yang
tidak akan terjadi tanpa adanya perubahan tadi. Ini mempunyai dampak potensial
dalam mengubah bukan saja pola tata guna lahan secara parsial, tetapi juga
melalui perubahan tersebut kualitas kehidupan secara keseluruhan dari suatu daerah
dan nilai lahannya akan terwujud lain.
Pembebasan Lahan dan Dampak Relokasi
Dari
seluruh dampak akibat dibangunnya suatu prasarana transportasi yang baru,
pembebasan lahan ternyata menimbulkan masalah yang paling sulit dan
controversial. Pada prinsipnya pembebasan lahan untuk suatu sarana transportasi
sama halnya seperti membeli lahan untuk kegiatan ekonomi lainnya, yang akan
menggantikan penggunaan sebelumnya. Barangkali, pada perinsipnya hal itu tidak
mesti lebih sukar daripada membeli sebidang lahan untuk pembangunan suatu
apartemen baru,suatu pabrik, dan sebagainya. Tetapi karena pembangunan suatu
prasarana transportasi akan memerlukan sebidang lahan yang menerus sepanjang
rute dimana prasarana tadi akan dibangun, maka lahan yang harus dibeli adalah
lahan tertentu saja, dan bukan lahan yang terletak pada sembarang lokasi.
Dampak Pengembangan Regional
Secara teoritis, pengurangan biaya transport yang
sebenarnya akan mengakibatkan pertambahan jumlah total dari barang dan
pelayanan yang tersedia bagi masyarakat. Alasannya ialah bahwa penghematan
biaya transport akan dapat dipergunakan untuk memproduksi lebih banyak barang
dan pelayanan. Alternative lain yang lebih mungkin terjadi ialah masyarakat
akan mengluarkan sebagian biaya untuk transport tambahan, dan sebagian lagi
untuk tambahan barang dan pelayanan, dimana perubahan dalam jumlah ini dipilih
sedemikian rupa sehingga memungkinkan mereka mendapat nilai tambah yang
maksimum.
Komentar
Posting Komentar